PEMUDA INDONESIA KEHILANGAN JATI DIRI
Pada hari Minggu 18 Desember, saya rekreasi dengan teman-teman saya ke salah satu objek di kota Surakarta. Saya pergi dalam rangka acara forum dari kampus. Sesampai di sana ada sesuatu yang mengganjal mata saya. Pandangan saya tertuju pada beberapa pasang muda-mudi yang sedang memadu kasih atau lebih trend disebut pacaran. Tetapi, ketika saya pandangi ternyata muda mudi itu adalah masih berstatus pelajar, dan mahasiswa. Ironisnya, mereka yang belum terikat hubungan suami istri ini
dengan bangganya mesra-mesra di depan umum. Misalnya, mereka berpegangan tangan, berpelukan, mereka saling duduk merapat sambil meraba-raba bagian tubuh.
Selain cerita di atas, ada fakta yang saya alami ketia berjalan-jalan di sebuah Mall di Kota Solo ini. Pemandangan, yang ada saat itu, adalah kaum hawa atau lebih dikenal perempuan dengan pakaian yang sangat minim. Selain minim, ada juga perempuan yang memakai kaos adiknya. Anda pasti bisa membayangkannya, bukan? Mereka seakan tidak lagi malu ketika anggota tubuh yang seharusnya mereka jaga, dipertontonkan dengan gratis kepada khalayak umum. Masih banyak lagi fakta-fakta yang ada disekitar kita yang kita anggap menyimpang dari norma yang telah ada.
Contoh di atas hanyalah sebagian kecil dari fenomena yang terjadi saat ini di kalangan pemuda. Itu adalah akbat dari globalisasi yang mengikis norma kesopanan dan kesusilaan yang telah ada di Indonesia. Coba kita kembali ke jaman dahulu, tahun 90-an ketika norma masih dipegang teguh. Kita tidak akan menemui para wanita memakai pakaian You Can See seperti saat ini. Ada lagi, kita pasti tidak akan menemui pemuda pemudi dengan bebasnya pacaran di depan umum, berpegangan tangan, meraba-raba. Itu semua tidak akan kita temui di zaman dahulu, karena mereka masih memegang teguh norma kesopanan.
Saat ini, pemuda indonesia sudah lupa akan jati dirinya sebagai bangsa Timur. Mereka sekarang sudah terkena imbas dari globalisasi yang ditularkan Bangsa barat. Para pemuda dan pemudi Indonesia sudah melupakan norma-norma kesopanan dan kesusilaan yang telah melekat sejak dahulu. Inilah yang disebut perang ideologi yang marak dibicarakan. Di sisi lain, pemuda Indonesia juga tidak ingin ketinggalan jaman, sehingga mereka mengikuti trend di barat, seperti memakai pakaian yang sangat seksi, pakaian yang tipis dan ketat. Itu dari sisi pakaian, dari tingkah laku juga mereka meniru negara Barat, seperti berpegangan tangan dan lainnya yang menyimpang dari norma agama dan norma kesopanan.
Harapan saya sebagai mahasiswa, ingin mengajak para pemuda dan pemudi untuk sadar akan budaya kita. Budaya kita adalah budaya timur, budaya yang masih menjunjung tinggi kesopanan dan tata krama. Tata krama dalam berpakaian, bertingkah laku, berbicara dan sebagainya. Keberhasilan dan kesuksesan negara ada di tangan pemuda, jika pemudanya baik, menjunjung tinggi norma agama, norma kesopanan, norma kesusilaan, dan norma hukum pasti bangsa ini akan jaya. Tetapi, kehancuran bangsa dan negara juga ada di tangan pemuda, jika moral pemuda.