“Bro.. mau kemana kok semangat banget?”
“Mau beli balon, besuk
gebetan gue wisuda.”
“Padahal sekarang kan
lagi hujan, lagian sekarang udah malem bro.”
“No problem… gue ingin
buat dia tersenyum aja..”
“…”
Pernah
enggak kalian mengalami atau melihat temen kalian yang seperti itu. Temen
kalian yang terlalu bersemangat saat PDKT dengan gebetannya. Temen kalian yang
lagi kasmaran dan melakukan hal-hal konyol hanya untuk membuat sang Gebetan
tersenyum. Pasti ada… Gue juga dulu pernah seperti itu juga, meskipun pada
akhirnya gebetan gue udah jadian dulu dengan orang lain, sakiit. #curhat.
Pernah
enggak kalian PDKT sama orang yang
kalian suka? Gimana rasanya? Apa yang akan kalian lakukan? Pasti kalian
juga akan melakukan hal-hal pantang menyerah. Alesaannya sih simple, cuman
ingin membuat orang yang kita sukai tersenyum. Terus… apa hubungannya sama
Skripsi Nu? Enggak Ada!
Bercanda
kok… ada korelasi kok antara skripsi dan PDKT. Kali ini gue akan membahas
hubungan antara keduanya. Dulu gue juga pernah beberapa kali PDKT sama cewek.
Gue selalu berusaha keras melakukan apapun untuk mendapatkan pintu hatinya. Gue
kadang selalu mencari alasan biar bisa bertemu dengan orang yang gue sukai,
meskipun hanya sekedar say “hello” aja. Saat semester akhir ini, gue menganalogikan
skripsi seperti PDKT dengan cewek.
Loh…
kok Enggak dianalogikan dengan orang yang lagi pacaran aja Nu? Enggak! Gue juga
pernah merasakan pacaran dan PDKT. Coba deh kalian rasakan, lebih semangat mana
pas kalian udah jadian atau pas masih PDKT? Bener banget, semangat saat PDKT itu akan semakin meningkat
dan akan menurun saat loe udah jadian. Dulu, gue juga merasakan. Saat PDKT,
selalu semangat, enggak mengenal menyerah. Berusaha mencari cara untuk
mendapatkan hati dan seyuman orang yang kita suka. Tapi, setelah udah jadian
maka semangat 45 kita mulai menurun dan konstan. Kalau sampe dititik jenuh,
maka semangat akan drop.
Begitu
juga dengan mengerjakan skripsi. Mengerjakan skripsi juga butuh semangat dan
motivasi yang kuat. Seperti postingan gue sebelumnya tentang motivator pejuangskripsi. Selain motivasi dari luar, perlu juga motivasi dari dalam diri sendiri.
Salah satunya dengan menyugesti diri sendiri agar dapat menyelesaikan skripsi.
Mengerjakan
skripsi seperti saat lagi PDKT lho. Mula-mula harus mencari cara agar bisa
mendapatkan hati. Berusaha semaksimal mungkin tanpa banyak berfikir. Yang ada
dikepala cuman ada 1 “Dia kudu bisa tersenyum”, eaa. Dicuekin sama gebetan sekali, dua kali enggak masalah. Begitu juga
mengerjakan skripsi. Ditolak pembimbing, pembimbing enggak mau dtemuin, bahkan
pas berhasil ditemuin yang ada cuman revisi-dan revisi. Pasti nyesek juga
sebagai mahasiswa kalo revisi terus. Tapi… kerja keras itu enggak akan bohong
kok.
Gue
selalu menganggap skripsi seperti saat gue lagi PDKT sama cewek. Jadi kalo gue
menyerah ditengah jalan, maka pengorbanan gue sia-sia donk. Suport dari
orang-orang juga jadi sia-sia donk. Masa
udah disuport, dicomblangin tapi pada akhirnya menyerah sebelum nembak kan
lucu. Tapi beda lagi kalo si gebtan udah duluan jadian sama orang lain sebelum
kita nembak, sakiit.
Alhamdulilah,
gue bisa membuktikan analogi sesat gue ini. Akhirnya skripsi gue udah selesai.
Gue tinggal sidang aja. Semua syarat sidang udah gue penuhi semua.
Sahabat-sahabat disekitar gue pernah bertanya sama gue, “Nuuuk… kamu sidang kapan?”
“September,
gue pasti sidang.” Kata gue dengan penuh percaya diri.
Iya,
gue masih inget kata-kata gue pada bulan Agustus kemarin. Kata-kata yang
membuat gue termotivasi untuk segera menyelesaikan skripsi sesat gue. Setiap hari bertemu dosen, revisi, ditolak,
gue udah enggak peduli. Alhamdulilah urusan dengan dosen pembimbing udah clear
pada September. Semua syarat sidang juga udah gue penuhin. Kurang lebih ada 16
syarat ujian di jurusan gue. Dan tinggal mencari tanggal sidang aja.
Beberapa
hari lalu gue meminta ujian di akhir bulan ini, tapi sayang…. Penguji gue
enggak bisa. Mereka udah ada jadwal menguji sidang, bisa dikatakan sidang di
bulan ini udah full. Mau enggak mau gue harus sidang di bulan Oktober.
Sepertinya gue gagal sidang di Bulan September seperti jawaban gue kepada temen
gue. Tapi meskipun demikian, di pertengahan September ini gue udah siap sidang.
Ya
seperti itulah motivasi kecil gue untuk mengerjakan skripsi. Skripsi itu perlu
dinikmati prosesnya, seperti saat PDKT. Lakukan yang terbaik, positif thinking,
dan jangan lupa menyerahkan segalanya pada Yang di Atas. Oke.. cukup ini dulu
coretan dari gue. Doakan gue bisa ujian dengan lancar di bulan Oktober 2015
besuk. Makasih udah mau mampir… jangan lupa tinggalkan komentar yak… Sankyuuu..
arigatou.