“Hari
ini…. hari yang ku tunggu… bertambah satu tahun…”
Bukaan…
hari ini gue bukan lagi ulang tahun. Gue
akan pendadaran skripsi. Akhirnya hari yang gue tunggu-tunggu tiba juga. Setelah
penantian 8 bulan mengerjakan skripsi akhirnya kelar juga, tinggal sidang akhir
aja. Gue kudu seneng atau tegang menghadapi ujian ini, hanya gue dan Tuhan yang
tahu.
Semua
kudu disyukuri aja, akhirnya gue bisa sidang skripsi. Hari ini gue sidang
skripsi jam 10 pagi. Rencana sih gue ujian jam 1 siang sampe jam 3 sore. Tapi,
karena ketua penguji gue akan pergi ke Jakarta, jadi beliau enggak bisa. Setelah
pusing menata jadwal ujian, akhirnya disepakati ujian skripsi gue diajukan
menjadi jam 10 pagi setelah ujian skripsi temen gue.
Maklum
aja, tim penguji skripsi gue semua orang penting di kampus. Ada yang jadi ketua
LPPM, Ketua salah satu jurusan di Pascasarjana, Ada yang mantan kepala Prodi
dan mantan sekretaris prodi. Udah dipastikan jadwal mereka padat banget,
seperti kenangan gue, eaa.
Segala
persiapan untuk ujian udah beres. Dari snack untuk dosen, makan siang untuk tim
penguji dan enggak lupa oleh-oleh untuk penguji semua udah gue siapkan. Kemarin
sore gue udah belanja di Solo. Hebat banget, keesokan harinya ujian, sorenya
masih belanja. Super sekali.
Karena
gue ujian jam 10, jam 9 pagi gue udah standby di depan ruang sidang. Perasaan
gue udah bercampur aduk, antara seneng susah tegang, bahkan dari pagi gue mual
mual terus. Alhamdulilah, sampe kampus gue makin mual, hahaha.
Sambil
menunggu temen gue selesai sidang, gue mencoba menenangkan diri. Padahal jam
udah menunjukan pukul 10 lebih. Sepertinya ujian gue bakalan molor, dan gue
semakin parno. Ya udah deh.
Setengah
jam kemudian, temen gue selesai ujian. Sekarang gilirian gue yang masuk ke
ruang sidang. Segala amunisi ujian gue persiapkan. Dari Laptop, snack untuk
dosen, makalah skripsi pun udah beres. Tinggal menunggu para penguji gue
datang. Dari keempat penguji, baru satu penguji datang. Enggak lama kemudian
pembimbing gue sekaligus penguji datang. Alhamdulilah, tapi gue merasa aneh. Kenapa
baru 2 dosen aja? Seharusnya ketua dan sekretaris udah dateng. Menurut sekretaris,
beliau bisa datang jam 10.30 setelah menguji seminar hasi anak pascasarjana.
Tapi
ini udah hampur jam 11. Gue mulai panik dan memeriksa hape. Dan Voila… dapat
SMS seperti ini:
*Gue kudu bilang apa coba
Entah
gue kudu gimana. Ketua dan sekrtaris masih
menguji thesis. Sidang skripsi belum bisa dimulai jika belum dibuka oleh
ketua ataupun sekretaris ujian. Kedua pembimbing gue enggak mau memulai, karena
mereka enggak punya hak untuk membuka, meskipun sekretaris memperbolehkan
dimulai terlebih dahulu. Gue semakin lemes. Gue cuman bisa ayat kursi.
*Wajah frustasi gara-gara sidang belum dimulai
Enggak
lama kemudian, ketua penguji gue datang. Alhamdulilah. Gue langsung kayang di
atas meja. ENGGAK!!! Enggak mungkin gue melakukan hal konyol seperti itu. Bapak
Ketua penguji duduk dan membuka map yang berisi lembar penilaian yang udah gue letakan
di meja. Gue memperhatikan kok daritadi si pak Ketua membuka dan menutup map,
seperti mencari sesuatu. Gue panasaran. Tiba-tiba si bapak ketua berkata,
“Mas
Wisnu… lha syarat ujian nya mana?”
“Syarat
ujian apa ya pak?”
“Syarat
yang ada 16 itu lho..”
“Saya
tinggal di kos pak.”
“LOH!!!”
*Bapak
ketua Shock*
“Lah
gimana mas.. mau ujian kok enggak dibawa?”
“…”
Akhirnya
gue menjelaskan dengan sabar dan santai. Sebanarnya syarat ujian enggak gue
bawa karena udah dicek oleh bagian oficial. Sebelum ujian, di prodi gue itu
harus melengkapi syarat sidang skripsi. Setelah komplit dan dicek, gue baru
bisa dapet ID dan PIN untuk login di sistem ujian skripsi. Begitu. Jadi menurut
gue, berkas ujian gue tinggal karena udah dicek. Lagian, gue cuman membawa
mapnya aja. Soalnya gue kekurangan map untuk tempat lembar penilaian yang akan
dibagikan ke penguji. Pinter baget kan gue.
Setelah
mendengar pernjelasan gue, si bapak ketua menerima. Apalagi pembimbing gue yang
dulunya kepala prodi membantu menguatkan statement gue. Alhamdulilah, bapak
ketua mau memulai sidang skripsi gue.
Segala
pertanyaan seputar skripsi diberikan kepada gue. Alhamdulilah, banyak jawaban
yang enggak sinkron. Yang penting gue menjawab dengan mantep aja, hahaha. Selama 2 setengah jam di dalam ruang serasa
seperti setengah jam, cepet banget rasanya, apalagi tiap penguji diberikan waktu
15 menit untuk memberikan pertanyaan, dan 30 menit untuk sekretaris dalam
memberikan pertanyaan.
Setelah
puas memberikan pertanyaan, akhirnya ujian skripsi gue kelar, dan gue dinyatakan
LULUSSSSS dengan REVISI… alhamdulilah. Akhirnya penantian 4 tahun sudah
terbayar hari ini. Meski gue enggak bisa sidang skripsi pertama di kelas,
setidaknya gue udah melakukanyang terbaik, gue udah menyelesaikan skripsi yang
gue buat. Karena menurut gue, skripsi yang hebat dan itu skripsi yang selesai.
*Boyband
Temen-temen
gue udah menunggu di luar ruang sidang. Alhamdulilah, temen-temen gue juga ikut
seneng. Enggak lupa, gue foto-foto terlebih dahulu. Enggak afdol kalo enggak
mengabadikan moment seperti ini.
*Wajah Plong setelah Sidang
*Udah Mirip anime genre Harem? haha
Oke,
seperti itulah sedikit cerita tentang ujian skripsi gue. Gue belum lulus, masih
revisi. Gue baru sah lulus jika udah menyelesaikan revisi gue. Terimakasih buat
semua pihak yang udah membantu gue dalam menyelesaian skripsi. Mungkin ini aja
dulu postingan dari gue. Makasih udah mau baca tulisan gue ini. Sayonaaraaa