“Gimana tahun 2020 ini Nuuk?”
“Apa yang udah dicapai di
tahun ini?”
“Kapan kamu kawin, Nuuk?”
“Eh… Gisel jadi tersangka
loh…”
“…”
Pertanyaan-pertanyaan
yang sering banget gue denger beberapa hari ini. Bahkan karena sering banget
mendengar pertanyaan-pertanyaan klise gini bikin gue jadi bosen. Enggak terasa
tahun 2020 hampir berakhir. Hanya tinggal menghitung hari, kita akan masuk ke
tahun 2021.
Gue merasa kalau waktu begitu cepat berlalu.Iya, ibarata orang yang kena ejakulasi dini, cepet banget. Ehm… abaikan kalimat barusan. Gue masih inget banget, tahun baru 2020 kemarin gue sekeluarga pergi ke Saloka Park. Abis itu, semua mendadak berubah 360 derajat semenjak virus Covid menyerang.
Bagi gue, tahun 2020 itu
cuman Januari, Februari, Maret, habis itu gelap hingga hari ini. Enggak terasa
udah hampir 9bulan gue cuman di stay at home aja. Gue enggak bisa jalan-jalan
ke luar kota, enggak bisa nonton konser, enggak bisa lebaran di rumah nenek,
enggak bisa bertemu teman dan sahabat.
Selain itu, di tahun 2020
ini gue juga harus kehilangan kakak gue. Meskipun bukan kakak kandung, tapi almarhum
udah seperti kakak gue. Hampir tiap ada info loker, pasti beliau selalu ngirimin
ke gue.
Ibarat sisi mata uang
yang mempunyai dua sisi, tahun 2020 juga mempunyai efek positif bagi gue. Tahun
2020 ini gue berhasil menerbitkan buku kedua gue. Alhamdulillah, beberapa kenalan
gue ada yang mau membeli buku gue. Tanggapan mereka cukup positif sehingga
bikin gue jadi pengen nerbitin buku ketiga gue. Kalau gue enggak mager,
insyaallah tahun 2021 gue bakal menerbitkan buku ketiga gue.
Selain itu, tahun 2020 ini
gue dan keluarga bisa menghabiskan waktu bersama di rumah hampir 9 bulan.
Biasanya gue bisa ngumpul lengkap bareng keluarga ya seminggu sekali atau
seminggu dua kali. Ya, berkah dari pandemi Covid 19 ini adalah mendekatkan
keluarga yang biasanya jarang banget bertemu.
Tahun 2020 ini adalah tahun
yang cukup berkesan banget buat gue. Pada tahun itu, gue hampir aja putus asa gara-gara
galon. Ehm… jadi bulan Agustus kemarin,
gue hampir enggak bisa bangun gara-gara ngangkat galon. Gue mengalami cidera di
tulang belakang, atau bahasanya boyok. Gue enggak bisa jalan, gue enggak kuat duduk,
apalagi buat berdiri. Untung aja, gue bisa sembuh dan bisa jalan kayak biasa
lagi meskipun butuh waktu untuk benar-benar bisa sembuh total.
Untuk asmara? Ehm. Masih sama
kayak tahun yang sudah-sudah. Asmara gue masih sama aja. Gue tetep menjadi tunaasmara.
Ya sebenernya tahun 2020 kemarin gue sempet deket sama cewek, tapi sayangnya
cewek yang gue sukain ini agak fuckgirl. Cewek yang gue sukain hobi banget nyakitin
perasaan gue. Oke, untuk dijadikan pasangan hidup, gebetan gue ini enggak
cocok. Gue enggak bisa menerima kekurangan dia.
Harapan gue untuk tahun
berikutnya, semoga kehidupan gue dan kehidupan bangsa ini jadi lebih baik.
Semoga pandemi inui segera berakhir kayak hubungan gue sama gebetan gue. Gue
pengen bisa pergi ke mana-mana lagi, pengen pergi tanpa harus pake masker,dan
tentunya bisa bertemu belahan jiwa gue, tsah. Gue juga pengen semoga tahun 2021,
gue punya pekerjaan tetap, paling enggak gue bisa jadi dosen tetap di kampus
Jawa. AMIN….