Hai… enggak terasa udah bulan September aja. Hari ini, Jumat, 7 September 2024 aku pengen menge
luarkan uneg-uneg dari hati ini. Daripada aku pendam sendiri, lebih baik aku ekspresikan lewat tulisan ini biar plong.
Sudah sehari lebih aku tidak berkomunikasi dengan Apsara. Seperti biasa kami sedang berantem. Sikap Apsara membuatku untuk menahan diri untuk tidak mengirimi dia pesan. Minggu kemarin, Apsara baru aja mudik dan baru saja balik ke Jogja pada hari Rabu. Malam harinya aku ngechat dia untuk ngajak makan sore bareng. Sayangnya, Apsara tidak membalas bahkan tidak membuka pesan dariku. Hingga keesokan harinya jam 7 pagi, Sara belum membalas pesanku. Pagi itu aku galau, mau berangkat ke Jogja atau tidak. Kalau Apsara mau diajak ketemu, maka pagi itu aku akan berangkat ke Jogja.
Aku tahu, pagi itu dia masuk pagi jam 7 tapi dia tidak membalas pesanku. Akhirnya aku membatalkan ajakanku dan berkeluh kesah kalau aku kurang nyaman dengan slowresponnya. Tapi endingnya dia malah marah-marah dan mengatakan,
“Aku kan gak selalu pegang hp, aku males banget Mas.”
Secara tidak langsung Sara mengatakan kalau dia males chatingan denganku. Aku pun gak mau berdebat karena aku tahu kalau aku berdebat pasti bakalan berantem. Aku lebih memilih untuk diam.
Selama ini Apsara cukup dry text dan tidak bergairah dengan kekasihnya. Wajar, karena Apsara tidak mempunyai rasa kepadaku. Padahal hubungan kami sudah 3 bulan.
Aku ingin punya kekasih pada umumnya. Dimana selalu ngasih kabar, selalu berkomuniasi, saling berkeluh kesah tentang kejadian hari ini. Saling bercanda, saling telfonan, saling mencari. Semuanya tidak aku dapatkan pada Apsara.
Apsara masih saja dry text, masih cuek, tidak pernah memikirkanku, selalu menolak untuk bertemu dengan berbagai alasan yang dia buat dan tidak pernah ada effort. Aku sangat kecewa, meski kontrakku hingga Desember, tapi aku sudah merasa capek dengan sikap Apsara. Aku tidak tahu, apakah dia memang sengaja melakukan itu untuk mengujiku atau dia memang tidak cinta beneran kepadaku. Sungguh kejam jika Apsara hanya mengujiku. Ini masalah hati.
Semoga saja, Apsara tidak mengalami apa yang sedang dia lakukan kepadaku sekarang. Kadang perempuan itu aneh, lebih suka dengan laki-laki yang nakal, badboy, yang suka menyakitinya daripada orang tulus. Seteleh disakiti, nantinya bakal bilang semua laki-laki sama saja.
Aku sangat mencintai Apsara. Kadang aku menangis sendiri saat membaca history chat kami dulu. Sebelum kami bertemu, aku merasa Apsara merupakan perempuan yang berbeda. Obrolan kami mengalir begitu saja, bahkan ketika aku tidak membalas chat Apsara, dia bakalan chat via story yang aku update.
Saat ini, saat Apsara update story, aku mencoba berkomentar, dia hanya read doank. Kan sakit. Nyesek,banget. Niatku menjalin hubungan dengan Apsara adalah untuk hubungan yang lebih serius, atau pernikahan, tapi kayakya Apasara hanya main-main saja. Aku masih berharap, dia bisa berubah hingga Desember nanti. Jika memang Apsara tidak berubah, maka aku mengakhiri hubungan ini. Setidaknya aku sudah bertahan, sudah mengupayakan agar hubungan ini bisa tumbuh.
Setidaknya kami akan saling kehilangan. Aku akan kehilangan orang yang aku cintai, dan Apsara akan kehilangan laki-laki tulis yang mencintainya.